Salah satu oleh-oleh liburan kali ini adalah bisa meng-capture buah dan pohon kepel. Lagi-lagi aku nggak tau nama ilmiahnya. Tapi ternyata membuatku cukup terkejut karena buah kepel yang aku kenal selama ini bukan buah kepel yang aslinya.
Dulu aku mengenal buah kepel itu tumbuh di halaman kawedanan kabupaten banyumas. Tepatnya pohon besar yang berada di depan balai sipanji. Pohonnya besar dengan daun membulat ada ujung lancipnya kecil. Buahnya bulat tumbuh di ujung-ujung ranting.
Ternyata, kemarin pas lagi jalan berburu burung untuk di foto di taman burung TMII, aku melihat pohon yang berbuah dan buahnya ada di bagian bawah sepanjang batangnya. Sangat dekat dengan tanah sumpai percabangan utama. Di bagian ranting sebagaimana buah pada umumnya malah tidak ada buahnya.
Aku penasaran sama buah ini kemudian aku melihat dari dekat. Di pohonnya tertulis nama “pohon kepel” di papan kecil yang ditempelkan.
Bentuk pohonnya nggak bulat tetapi banyak benjolan bekas dan tempat buahnya numbuh. Sepertinya pohon ini tidak menghasilkan buah dalam jumlah banyak karena hanya ada di batang utamanya saja. Tetapi gampang banget memetiknya karena bisa di jangkau dengan tangan.
Sepertinya aku kurang yakin kalau itu pohon kepel. Tetapi kemudian seseorang yangbada di situ kemudian menceritakan kalau buah kepel itu adalah sebenarnya makannya orang keraton. Manfaatnya adalah bisa bikin badan wangi begitu juga dengan keringatnya.
Dengan informasi dari orang itu aku baru yakin kalau itulah pohon kepel yang asli. Dan jika aku hubungkan dengan keraton atau makanan orang bangsawan, maka pantes saja soalnya selama ini aku ngertinya pohon kepel ada di deket bangunan-bangunan yang merupakan pusat pemerintahan khususnya di daerah jawa seperti kabupaten atau provinsi. Di bangunan kabupaten yang dekat dengan alun-alunnya atau di area keraton.
Bentuk buahnya bulat banget. Tekstur kulitnya lebih dekat dengan kulit sawo muda yang kasar dan begitu juga dengan warnanya. Sama banget dengan sawo yang masih muda. Coklat kasat seperti itu. Ukurannya paling sebesar bakso atau bola tenisn, sekitar diameter 3cm sampai 5cm.
Untuk detaik buahnya aku belum tau seperti apa bagian dalam dari buah ini. Karena aku nggak berani memetik dan atau sampai memecah untuk ngerti isi dalemannya. Ntar deh kalau ada kesempatan aku upload foto-foto bagian dalam buah kepel.
Tapi pohon kepel yang selama ini aku kenal itu pohon apa yah. Soalnya beda banget bentuk pohon dan model buahnya.
aku kira kelengkeng itu pak 😀
Kalo kelengkeng itu buahnya kecil, lebih cerah dan buahnya di ujung ranting. 🙂
Mba eda dah pernah makan buah kepel ?
Ga pernah..baru tau buahnya jg dr postingan ini
Oooo… kirain dah pernah … kalo gitu sama dong 😀
Di rumah tetanggaku juga ada pohon kepel. Maklum tinggal di kampung ^^ Semua pohon ada
Ya … jadi pengiiin main ke situ , kampungnya mana mba ?
bener gak sih mba kalo makan buah itu badan jadi wangi?
Purworejo, kalau badan jadi wangi kurang tau juga pak, tapi emang kepel kalau udah matang baunya wangi
Ealah … jebule wetan kolonan tok kampunge …
tapi aku lagi merantau di jkt …
He..he..njenengan asli mana pak?
Kulo ngulon sekitar 3jam kang purworejo…. daerah ngapak mba 🙂
kecamatan Banyumas udu kawedanan. wit kepel mirip Pala
http://maskurmambang.com/2010/04/08/buah-kepel-mengobati-rasa-penasaran/
rasanya gmn ya Mas?
Kurang tau mba, soalnya belum pernah makan juga