Bayangkan jika tumpukan tabung gas yang berada ditepi jalanan raya ini kesrempet atau ketabrak kendaraan ?
Ah nggak mungkin, orang udah kelihatan segede gitu koq, kalau sampe katabrak ya yang nabrak itu matanya siwer !
Pasti seperti itu kalau pemilik tabung itu dinasehatin tentang bahayanya naruh tabung gas berisi di pinggir jalan raya yang ramai kendaraan. Dia malah akan menyalahkan orang yang menabraknya, bukannya sadar diri kalau sangat berbahaya menaruh tabung gas dipinggir jalan raya.
Kesadaran keselamatan hanya akan muncul jika telah terjadi kecelakaan. Itulah orang-orang kita dan kadang kita sendiri yang menggampangkan segala sesuatu terutama karena rasa percaya diri yang terlalu tinggi sehingga merasa mampu menangani keadaan.
Jika ada kecelakaan yang sampai menabrak tabung gas itu, kerusakaannya akan lebih parah. Jika ada tabung yang sampai meledak, bukan tidak mungkin akan memicu tabung yang lain untuk meledak.
Jika ada tabung yang bocor, ada mobil atau motor lewat dengan knalpot yang panas, bukan tidak mungkin akan menyulut api. Atau jika ada yang berkendara sambil merokok, juga akan menyulut api dari bocoran gas.
Tapi seandainya saja sang pemilik dinasehati, aku yakin dia malah akan marah dan merasa kalau itu urusannya, dan kalau dikasih tau bahayanya dia akan bertanya balik mana …. mana … bahaya yang bakal terjadi ?, mana tabung bocor ? Mana tabungnya ketabrak ? Dia malah akan menasehati balik kalau itu urusan hidup dia, bukan urusan orang lain…
Kalau ditaruh sementara buat dipindahkan ke gudang sih gak masalah, tapi jika dijadikan tempat letak seterusnya bisa bahaya juga tuh..
Sebagai tempat transit sih,
yaaa karena tidak ada gudang sepertinya
mungkin karena orang-orang ini terlalu positive thinking dan optimis ya, sehingga kurang memikiran bahaya dan risiko yang mengancam…
Iya, lebih tepatnya selama dirinya merasa aman, orang lain juga akan dianggap aman
Kalau diletakkan di tempat terbuka malah aman, karena jika bocor gas-nya langsung menguap ke udara.