Anda seorang wanita, sudah kelewat umur dan belum juga menikah ? Silahkan baca tulisan ini, jangan-jangan Anda sedang terkena hukuman akibat kepercayaan yang Anda miliki.
Bagi beberapa tempat di pulau jawa, ada kepercayaan bahwa jika seorang gadis suka duduk dipintu, maka nanti dia akan jadi perawan tua. Tidak ada laki-laki yang mau menikah dengannya. Jadi duduk dipintu bagi seorang wanita sangat terlarang dan dipercaya bisa menghalangi urusan jodoh. Apakah benar demikian ?
Pertama mari kita telusuri sejarah kepercayaan ini !
Ternyata orang jawa masa lalu sangat menghormati tata krama dan sopan santun atau unggah-ungguh dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal yang dianggap tidak sopan pasti akan sangat dilarang. Duduk di pintu itu salah satu perbuatan yang tidak sopan karena menghalangi orang yang akan lewat.
Saking menjaganya budaya sopan, maka agar orang tidak duduk di pintu dibuatlah ancaman nanti kalau suka duduk di pintu nggak akan ada yang mau menikahi karena di cap sebagai orang yang tidak sopan. Inilah aslinya asal muasal kepercayaan ini. Buka karena takdir tetapi karena tidak sopan sehingga pasti tidak akan ada orang yang mau sama orang yang tidak sopan. Apa lagi kalau dia seroang gadis, pasti nggak ada orang yang mau menikahi.
Tetapi seiring berjalannya waktu, norma ini menjadi kepercayaan yang salah kaprah !
Norma ini muncul dalam rangka menjaga kesopanan. Makin hari orang dimanapun ada penurunan standar kesopanan dalam masyarakatnya, dan salahnya norma ini tetap dipecaya tetapi sudah berubah arah yaitu menjadi berpengaruh kepada takdir. Orang sudah berganti generasi, tinggalah kepercayaan kalau duduk dipintu nanti tidak akan dapat jodoh. Jarang sekali orang tua yang menyampaikan hal sebenarnya kepada anaknya soal ini karena selain dia tidak tahu juga karena sudah percaya bahwa itu adalah pantangan takdir yang ditakuti.
Orang sekarang menjadikan hal ini sebagai kepercayaan ! Percaya Tuhan telah mengatur jodoh tetapi jika percaya kalau suka duduk dipintu nggak akan dapat jodoh.
Di sinilah letak masalahnya ketika orang sudah mengenal agama, dia masih percaya bahwa duduk di pintu bisa mempengaruhi apa yang telah ditetapkan oleh Tuhan tentang hamba, yaitu dalam masalah jodoh. Yaitu percaya Tuhan telah mengatur jodoh tetapi juga percaya kalau suka duduk dipintu akan suah mendapatkan jodoh.
Ini sebuah bentuk kesyirikan karena percaya hal lain selain kuasa Tuhan. Hukuman bagi orang yang melakukan kesyirikan itu adalah neraka dan juga di dunia sudah mulai diberikan hukuman yang akan menyengsarakan. Kalau urusannya begini, hukumannya itu adalah diwujudkan apa yang dia percaya itu, jadi dia akan semakin percaya pada hal yang sebenarnya mengantarkan dirinya pada neraka.
Masihkan Anda percaya ajaran ini ?
Sebagai muslim yang sudah tahu, mana yang merupakan urusah Allah sebagai Tuhan manusia, mana urusan yang merupakan kuasa manusia, maka sudah saatnya kita meninggalkan kepercayaan tersebut. Tidak ada yang bisa mengubah ketetapan Allah dalam urusannya mengatur manusia termasuk dalam hal perjodohan.
Jadi kalau Anda sekarang belum menemukan jodohnya, barang kali Anda sekarang sedang dihukum karena kepercayaan Anda sendiri mengenai jodoh. Anda percaya kalau duduk di pintu itu akan susah dapat jodoh, yaaa itu hukuman kalau Anda sampai sekarang belum dapat jodoh.
Mari kita jadi muslim yang baik dan taat di saat dunia ini semakin rusak dan kerusakan ini sekarang dianggap sebagai hal yang benar. Di saat sekelompok orang dengan gencarnya mengkampanyekan hal-hal kepercayaan yang bertentangan dengan fitrah manusia dan keislaman.
Ya kalo kerjaannya cuma duduk di depan pintu gak ngapa ngapain (baca: kurang pergaulan)… Bisa jadi perawan tua beneran.
Kalau itu sih iya, tapi ini ada yang percaya walau duduk sekali bisa jadi perawan tua
selain untuk menjaga kesopanan, si gadis juga disuruh melakukan hal yang bermanfaat biar terlihat semakin kinclong, jadi jodoh berdatangan deh. Tapi sekarang ini jomblo adalah pilihan lho Om.
Weleh … jomblo koq pilihan ?
#sepertinya aku harus survey soal ini nih…