Tadi malam aku harus menunda makan malam sampai jam 10an karena masih dalam perjalanan pulang, maklum jakarta itu jam nggak macetnya itu kalau sudah lewat jam 9 malam baru jalanan nggak macet.
Makanan sudah menanti di rumah, nggak mungkin tidak aku makan malamndi rumah. Tetapi perut sudah sangat lapar, solusinya adalah berjalan pelan di jalan tengak-tengok nyari apa yang bisa di makan.
Martabak, gorengan, ayam goreng, mie ayam, bakso, somay, pempek jelas nggak mungkin karena terlalu banyak resiko dari bahan makanannya yang nggak jelas. Akhirnya pilihan jatuh pada sate padang.
Itu adalah Sate Padang Mak Uncuk, sate padang yang menurutku enak di daerah pondok bambu, duren sawit. Jarang-jarang ada warung sate padang yang rasanya enak walau kelasnya adalah tenda kecil di pinggir jalan.
Menurutku sate padang masih mudah dan murah untuk dibuat sehingga tidak membutuhkan bahan-bahan yang harus di akali agar harganya murah. Hanya ketupat, daging sapi, bumbu kuah tepung dan bumbu. Nggak sampai harus pakai pemanis buatan, pengawet, pewarna, minyak goreng bekas dan lainnya seperti pada makanan Martabak, gorengan, ayam goreng, mie ayam, bakso, somay atau pempek.
Ah sudahlah beli makanan sekarang harus sangat hati-hati karena sudah sedikit sekali kesadaran orang akan bahaya penggunaan bahan kimia dalam makanan.
Aku suka skl sate padang.
Wah… boleh nih traktiran ntar kalo ketemu 😀
Belum pernah nyicipin pak 😥
Haishh… itu sate padang sudah kayak somay/bakso koq yang dagang… masa belum pernah sama sekali
kalau dikasih bahan aneh-aneh, rasa satenya pasti ketahuan *bagi yang sering makan sih
Kasih tau dong tant rasa aslinya sate padang itu seperti apa, jangan-jangan yang aku makan selama ini sudah nggak asli dan ada bahan tambahan