Sejak tambah nggak percaya sama cara distibusi bahan makanan sampai ke konsumen, sepertinya sekarang harus tambah selektif dan aktif untuk membeli bahan makanan. Agar paling tidak terhindar dari resiko bahan kimia yang ada dalam makanan yang bisa masuk ke dalam tubuh.
Bayangin saja, sekarang agar bahan makanan awet dan kondisi masih bagus ketika sampai ke tangan pembeli, banyak sekali orang yang menggunakan bahan kimia, diantaranya yang aku tau adalah sebagai berikut:
Sayur
Agar awet dan tidak mudah busuk pas akan panen disemprot pestisida sehingga tidak dimakan ulat atau serangga dalam perjalanan distribusi.
Ikan
Agar tidak busuk ketika dalam perjalanan distribusi dikasih formalin atau pengawet lainnya atau anti biotik agar tidak rusak terkena mikroba.
Tepung Gandum
Agar kelihatan bersih dan putih dikasih pemutih untuk tepung yang sudah lama dan berubah warna.
Beras pandan wangi
Beras murah dikasih cairan aroma pandan wangi agar bisa dijual seperti beras pandan wangi.
Kerupuk Putih
Agar terlihat menarik dan bersih, walau dari bahan gandum yang kotor akan terlihat beraih dan putih dikasih pemutih.
Lada
Agar kelihatan bersih dan kesat, dikasih pemutih
Minyak Gorengan
Agar gorengan renyah dikasih plastik
Jajanan Anak Sekolan
Agar menarik anak kecil, dikasih bahan pewarna pakaian
Nah giamana kalau begini ? Yang salah sebenarnya siapa dan yang menyebabkan itu terjadi ? Apakah karena kita sebagai konsumen inginnya kalau membeli apapun itu harus kondisinya segar dan utuh ? Ataukah para produsen dan distributor yang nggak memperdulikan kesehatan sehingga bahan kimia apa saja dipakai untuk membuat bahan makanan tetep bagus, awet dan seger ketika akan di jual ke konsumen ?
Ini sepertinya sudah lingkaran hitam nan kelam produksi dan konsumsi makanan di negara kaya raya ini ! Ah…