Selama ini aku memfoto itu berdasarkan sebuah tulisan yang butuh ilistrasi gambar. Nah sesekali aku memfoto berdasarkan teori praktek fotografi yang berkali-kali aku dinasehati oleh para fotografer agar ketika memfoto itu yang baik. Tetapi… hasilnya mengatakan lain.
Aku ketika memegang foto sudah mencoba mempraktekan memegang kamera yang benar. Tangan kiri sebagai dudukan kamera, tangan kanan mengatur setting dan memencet tombol “capture” “atau jepret” agar tidak “handshake”. Tapi rasanya ribet banget dan nggak nyaman ketika memegang kamera.
Aku berusaha mengatur komposisi pancahayaan atau lighting. Mulai dari ISO, FS dan lainnya. Rasanya malah memfoto malah repot harus setting ini dan itu. Nggak praktis banget, lama dan keburu hilang mood. Dan rasanya nggak pas banget kalau diterapkan ketika memfoto benda yang bergerak. Belum sempat memfoto, sudah hilang kesempatan.
Aku coba mendapatkan POI atau Point Of Interest dan Positioning atau Angel atau sudut pandang. Ini yang aku belum mengerti konsepnya. Setiap orang memiliki selera sendiri soal ini ketika melihat sebuah objek foto dan akan dikembalikan ke selera asal yang seringnya setiap orang berbeda-beda. Ini membuatku berkesimpulan bagaimanapun usaha kita, akan selalu berbeda penilaian dengan apa yang kita maksud.
Ini hasil-hasilnya ketika aku mencoba memfoto itu startnya dari hunting objek foto menggunakan teknik fotografi.
Sepertinya aku bukan termasuk dalam fotografer profesional dan susah untuk mengaplikasikan teknik fotografi yang masih aku anggap ribet itu.
NOTE
Hak Cipta Artikel Milik Ahsanfile Project, Hak Cipta merek yang dipublikasikan dalam artikel ini milik masing-masing pemegang profil. Tidak diperbolehkan copy paste kecuali mengambil isi tulisan ini sebagai referensi dan menyertakan link website ini.
Nomer dua dari atas cakep