Sebelumnya tulisan ini adalah pengingat buatku dan Anda yang ingin menjadikan hidup ini tentram, selamat dan bahagia dimanapun dan sampai kapanpun dengan berusaha melaksanakan Agama Islam yang benar.
Umur sudah semakin tua, usia pacaran sudah lama, niat mau serius menuju pernikahan sudah bulat, tetapi ketika ketemu dengan orang tua tidak direstui karena tidak memenuhi syarat adat yang orang tua percayai. Kasus yang sama hampir mirip dengan kejadian orang tua tidak setuju karena masalah mapan atau tidak mapan saja sehingga orang tua khawatir nanti keluarga anaknya akan sengsara. Atau juga orang tua melarang pernikahan karena menuruti perintah guru pengajian yang sang guru pengajian punya pandangan lain mengenai jodoh untuk anaknya.
Pada prinsipnya semua orang tua ingin anaknya hidup bahagia menurut apa yang dia tau. Orang tua sayang sama kita sehingga ketika mereka dengan pengetahuannya tau ada sesuatu yang tidak pas, mereka kadang sampai memaksakan kehendak terhadap kita. Bagaimana cara menyampaikan kepada orang tua yang kekeh atau ngotot melarang pernikahan karena adat yang tidak terpenuhi ? Mari kita pahami bagaimana peran dan posisi adat dalam kehidupan kita dalam uraian di bawah ini:
Adat adalah hukum bersama yang disepakati oleh orang disuatu tempat untuk dilaksanakan orang-orang yang tinggal disitu untuk mewujudkan cita-cita bersama baik berupa ketentraman, keselamatan dan kebahagiaan. Dan itu baik menurut orang-orang yang tinggal atau berasal dari tempat adat itu berasal.
Jadi kita bisa ambil kesimpulan bahwa masing-masing daerah memilik adat berbeda-beda karena saat diciptakan adat tersebut hanya untuk orang-orang daerah tersebut. Dan nanti yang berasal dari tempat tersebut
Agama adalah petunjuk dari Allah untuk seluruh manusia dimanapun berada agar manusia tersebut hidupnya tentram, selamat dan bahagia di semua tempat dan waktu, baik ketika hidup di dunia bahkan nanti ketika hidup setelah hari akhir.
Agama adalah petunjuk dan cara hidup yang sesuai untuk semua suku bangsa di semua tempat tanpa melihat darimana orang berasal. Jadi bisa kita simpulkan agama adalah cara yang paling sesuai untuk kita bisa hidup dengan bahagia.
Sikap apa yang harus kita pegang dan pertahankan ?
Setelah kita tau posisi antara adat dan agama dalam hidup kita, maka sudah seharusnya kita memilih agama sebagai jalan hidup. Hanya butuh istiqomah dan bersungguh-sungguh untuk melaksanakannya.
Khusus untuk masalah pernikahan, agama hanya mengatur dengan siapa kita boleh menikah dan bagaimana caranya saja. Selain itu kalau ada aturan-aturan yang membuat pernikahan menjadi tidak bisa, maka itu bukan dari agama yang bisa kita tinggalkan. Alasannya hanya satu yaitu pedoman hidup kita hanya agama yang kaffah.
Kemudian bagaimana jika orang tua lebih memilih mempertahankan adat dari pada agama ?
Itulah kondisi bahwa terhadap agama, tidak semua orang akan menerimanya walaupun dia tau itu benar. Tetapi karena alasan yang benar menurut logika orang tua, maka mereka mengesampingkan agama. Dan kalau kita mau mencari lebih dekat lagi, sebenarnya mereka dalam hati kecil menyadari kalau pilihan mereka salah.
Apa yang harus kita lakukan ketika orang tua kekeh dan bersikeras mempertahankan adat yang menyebabkan rencana pernikahan kita bisa gagal ?
Demikian share saya kali ini tentang pertanyaan dan permintaan saran dari para pembaca yang sering menanyakan bagaimana cara menghadapi atau meyakinkan orang tua yang tidak merestui rencana pernikahan kita. Semoga ada manfaat buat kita semua ketika mengetahui atau menghadapi masalah pernikahan yang terbentur adat.
kalau calonnya belum ada gimana? tapi pengen nikah segera π
Gampang, tinggal ngadep ke orang tua, minta kawin …
kok ngak keliatan itu tiga poinya kosong mas cuma titik-titik gitu. btw pengalaman pribadi ya? π
mungkin semua orang tua ingin anaknya hidup bahagia menurut apa yang dia tau.