Tongeret atau nggareng atau gareng atau welio adalah hewan yang jarang orang bisa melihatnya tetapi suaranya sudah jadi hiasan alami yang mengiringi waktu menjelang siang, siang dan senja hari dengan suaranya yang khas.
Tongeret ini sangat pandai bersembunyi dari hewan lain termasuk manusia meskipun suaranya sangat keras terdengar, tetapi butuh usaha yang ekstra untuk bisa melihatnya tanpa dia tau kalau ada yang datang mendekatinya. Coba lihat foto di atas, sekilas nggak kelihatan oleh siapapun kalau sebenarnya di sana ada seekor hewan sedang bertengger manis.
Padahal kalau kita bisa lebih dekat melihatnya, hewan ini indah untuk dilihat. Bentuknya mirip lalat tetapi ukurannya yang jauh lebih besar. Tongeret ada dua jenis yaitu kecil itu warnanya agak kecoklatan dan kalau jenis yang ini adalah tongeret besar warnanya itu kehijauan.
Suara aku kira awalnya berasal dari gesekan sayapnya seperri jangkrik, tapi ternyata suara tongeret berasal dari perutnya yang bergetar. Silahkan lihat pada video pertama yang berhasil aku rekam di bawah ini. Oh iya untuk perbedaan suara tongeret dari siang sampai sore, ada tiga jenis suara yang akan berbeda tiap waktunya.
Bagi yang tinggal di daerah banyak pohonnya khususnya di pulau jawa, hewan jenis serangga ini selalu mewarnai suasana jam 10an dengan suara merdu yang menambah rasa nyaman.
Begitu juga jam 1an siang, membuat jiwa seolah terbuai dengan panasnya teriknya matahari. Akan membuat kita merasa nyaman untuk istirahat sambil menikmati angin sepoi-sepoi.
Ketika senja, suara tongeret akan berganti lagi menjadi kesanya itu sudah waktunya untuk masuk rumah. Rasa lelah ketika setelah seharian bekerja itu kerasa banget dengan suaranya yang seolah waktunya untuk masuk peraduan.
Pokoknya hewan tongeret ini ngangenin banget, akan mengingatkan suasana pedesaan yang hijau.
Kalau di hutan itu suaranya berisik sekali. Seperti paduan suara
Itu suara yang ngangenin lho