Sesuatu yang nggak penting buat dibicarakan, tapi penting buatku untuk aku catat yaitu aku baru saja mengalami kejadian aneh dan membuatku khawatir. Yaitu soal kentut, yang seharusnya keluar ke udara bebas jadi masuk lagi ke dalam.
Kebayang gak sih, mau kentut sudah sedikit lagi keluar suara “duttt”… karena ditahan agar jangan sampai bersuara malah anginnya kerasa masuk lagi ke dalam. Trus nggak jadi kentut…
Ini terjadi karena aku sedang meeting penting di ruangan yang sangat tenang, bahkan suara ngetik di keyboard notebook yang jaraknya ada 8 meterpun kedengeran. Jadi aku kalau kentut walaupun cuma bunyi “bhussssss” juga akan kedengeran. Itulah mengapa aku harus menahannya
Karena masuk lagi, angin kentut berusaha untuk terus keluar. Ditambah konstraksi perut yang terus mendorongnya keluar. Masuk lagi ke dalam, mau keluar lagi dengan tekanan yang lebih besar. Teruuus begitu sampai berulang ada 4 kali.
Dan tekanan semakin besar yang pastinya suara akan lebih besar lagi. Dan tulisan ini aku buat setelah meeting selesai, setelah aku mengembuskan kentut dengan leganya…
Makasih dah mbaca catatan jorok ini sampai akhir… semoga nggak
😀
🙂 yaa ini salah satu contoh tulisan absurd saya, harap maklum ya
Semoga nggak apa, Ahsan? :haha
Oh tenang, sudah plong sekarang
Wes ewes ewes bablas angine.
Ngampet kang
Kalau sholat berjamaah gimana kang ahsan? Apakah ditahan atau dihembuskan terus kemudian ke kolah ut wudlu lagi? Menurut kang ahsan gimananih?
Kalau nahan kentut saat sholat berjamaah gimana kang Ahsan? apa yg anda lakukan, tetap nahan hukumnya makruh atau ngacir yg bisa membuat rusak konsentrasi orang sekitarnya?