Mati, adalah urusan Sang Pencipta kita, yang kita nggak akan pernah tahu kapan. Yang bisa dilakukan adalah mempersiapkannya. Tulisan ini bukan tentang itu, tapi tentang beberapa reaksi atau respon seorang laki-laki ketika mendengar atau tahu sahabat nya ada yang meninggal.
- Sangat bersedih dan berduka karen kehilangan seorang sahabat. Kadang yang namamya sahabat lebih dekat dari seorang saudara
- Tidak bersedih, tabah dan segera melakukan bantuan semampu dia. Mulai dari mengurus jenazah, memberikan dukungan moral untuk keluarga yang ditinggalkan dan lainnya.
- Merasa berduka yang mendalam, sedih berhari-hari, nggak mau makan dan terus terkenang sahabatnya. Sering mendatangi kuburannya seolah nggak rela atas kepergiannya.
- Merasa bertanggung jawab atas keluarga sahabatnya, Menjadi tergerak hatinya untuk juga melanjutkan posisi sahabatnya sebagai kepala keluarga atas istri dan anak yang ditinggalkan
Poin yang terakhir aku sebenarnya mau ngomong, nggak tega tiba-tiba melihat istri sahabatnya menjadi janda, kemudian merasa perlu untuk memberikan profil seorang suami lagi.
Nah kalau Anda laki-laki, Anda memilih poin yang mana ? Atau kalau Anda wanita, Anda lebih setuju saya untuk mengambil poin yang mana ?
Selamat pagi, selamat liburan….
Terkekeh sendiri saya baca ini :hehe :maaf.
Kalau saya diminta memilih, kayaknya yang kedua dan sedikit di yang pertama, ya. Yang ketiga itu menurut saya agak berlebihan, ya, kalau yang meninggal pacar atau keluarga sih masih mungkin, tapi kalau sahabat… Yah nggak tahu juga sih sebenarnya, mungkin ada juga yang persahabatannya terlalu kuat sampai-sampai jadi sesedih itu.
Kalau yang keempat, hehe… saya cengengesan aja, deh. :lol
poin yang terakhir boleh tuh bagi yang belum laku hehe
kalo disuruh memilih yang kedua sama yang pertama.
Yang sudah laku juga nggak apa-apa mas
Kang Ahsan mah kayanya yg ke 4 deh… hahaha
Hmmm harapannya agak pas tuh… wakakakaa…
😜😜
Ya sesuai kemampuan saya … namun yg terberat adl Merasa bertanggung jawab atas keluarga sahabatnya, Menjadi tergerak hatinya untuk juga melanjutkan posisi sahabatnya sebagai kepala keluarga atas istri dan anak yang ditinggalkan – karena saya merasa tak mampu ut it. Kalau ut memberi perhatian saja sih ya ok .. ok .. wae … tidak lebih dari itu, kecuali Allah menakdirkan saya harus menikahi dan mjd kepala keluarga. Lha apa pak ahsan pilih yg terakhir? Good barakallah