Dulu, kerika awal saya menjajal kemampuan camera dari EK-GC100, saya memfoto tentang pohon kersem atau cerry kw yang tumbuh di atas tembok bagian belakang rumah. Pohon yang tidak jelas masa depannya kini sudah lain dari yang dulu, sudah lebih kokoh dan kekar.
Hari ini aku mulai merasa kalau pohon ini sudah semakin membesar dan mengkawatirkan karena akarnya bisa menjebol tembok. Tetapi kekhawatiran saya terlupakan dengan apa yang diberikan pohon ini kepada saya.
Buah cerry yang manis mulai nongol satu persatu, hijaunya daun yang lebat memberi suasana sejuk ketika panas terik matahari, liukan daun yang banyak dan hijau ketika hujan memberikan nuansa pedesaan di pojokan rumah saya.
Soal akarnya yang sepertinya mulai besar dan bisa ngambrolin tembok, saya khawatirnya buka tembok rumah saya, tapi rumah tetangga belakang. Soalnya nggak ada tanda-tanda tembok rumahku pecah atau mendusul.
Yaaa sudahlah… nikmati saja hal yang langka ini, tugasku sekarang memberikan penjelasan logis buat orang yang melihatnya nanti.
wach, semakin membahan….jadi inget dulu pernah jatoh, waktu manjat pohon ceres π
http://potretbikers.com/2015/02/22/harga-motor-harley-davidson-model-tahun-2015-di-indonesia-ter-update/
Pohon kersem tidak didesain untuk dipanjat mas, dia dipetik buahnya pakai galah yang panjang
Hahaha, namanya juga anak kecil…..(orang jawa bilang, seneng petakilan) π
Kayaknya sekarang juga masih yak mas wakakakA
Hahahah, gak lah…malu sama si junior π
Hmm… iya ya, saya juga…
Berarti tinggal melihat tingkah laku si junior yang pasti menggambarkan kondisi ortunya pas kecil… kata orang kaya gitu mas
Hahaha, betul itu π
Ini foto pake kamera apa mas?
Itu, pakai EK-GC100, kenapa mas
Kalau di daerah saya pohon ini namanya singgepur. Di sini namanya kersem π
Heh, tapi itu tumbuh di atas tembok? Atau menembus tembok, Mas? Kok bisa, ya? :hehe
Iya, itu ada foto di link pertama saat dia baru tumbuh kecil di atas tembok. Paling sebesar jari tangan. Sekarang sudah sebesar lengan orang dewasa.
Kesimpulannya, itu pohon dibiarkan, karena ga ngerusak tembok sendiri ya?
Iya tant, tapi disitu saya mulai ragu untuk mengakuinya π