Syair di bawah ini mungkin sangat menggambarkan perasaan seorang wanita yang bercerai dengan suaminya. Niat bercerai demi perasaan yang lebih baik, rela dan tulus membesarkan anak yang dibawa, mendoakan agar mantan suaminya lebih bahagia dengan istri barunya
Tanpo kuat ngelingi jaman semono
Pepisahan diniati kanti lilo
Aku tansah dedonga mugo kang mas mulyo
Sesandingan marang garwo enggaliroYo wis mesti nasib kang tak sandang iki
Urip ijen dadi rondo tansah sepi
Nanging wis tak tekadi timbang loro ati
Mung sifatmu nujuh ewong hurung diriJan-jane iki mau salahe sopo
Kok nganti sliramu kromo lan wong liyo
Ora lilo atiku ugo ora lilo
Yen saiki uripmu banget nelongsoDuh wong lanang ojo semelang mring putramu
Tak openi tekan kanti tulus telas tekan kakung
Donga sarto pujiku handiko rahayu
Wis ikhlasno, Ojo mikir marang nasibku
Dan bagi yang nggak ngerti bahasan jawa, berikut ini terjemahan syair lagu di atas dalam bahasa indonesia:
Tanpo kuo ngelingi jaman semono
Perpisahan diniatkan dengan ikhlas
Aku selalu berdoa semoga kang mas hidup mulia
Berdampingan dengan istri selanjutnyaYa sudah takdir nasib yang aku sandang sekarang ini
Hidup sendiri jadi janda yang selalu sepi
Tapi sudah aku niatkan dari pada sakit hati
Hanya sifatmu yang …Sebenarnya ini itu salahnya siapa
Kok sampai dirimu berkhianat dengan orang lain
Tidak rela hatiku dan nggak ikhlas
Kalau sekarang hidupmu sangat nelangsaWahai lelaki jangan khawatir akan anakmu
Aku rawat dengan tulus sampai besar
Doa dan pujiku agar bahagia
Sudah ikhlaskan, jangan memikirkan nasibku
Hiks… pengin nangis deh, ikut merasakannya. Tulisan ini aku buat sebagai turut berduka atas bercerainya sahabatku dengan istrinya, kebetulan suaminya adalah sahabat dekatku. Menyisakan anak-anak yang masih kecil … hiks …
Oalah kasian 😦
Haduh, perceraian itu sangat menyakitkan, apalagi bagi anaknya. Semoga si anak tidak ditelantarkan dan tetap bisa tumbuh kembang selayaknya anak dengan orang tua yang masih bersama.
Saya penasaran dengan arti syair lagu itu Mas :haha. Doh, nasib tidak bisa bahasa Jawa!
Bentar ya aku translatekan buat mas gara
Terima kasih :))
Sudah aku translate untuk mas Gara
Wua. Terima kasih. Di link yang ini juga ya? Oke akan saya cek :)).
Iya, tulisannya aku update
Oke Mas, terima kasih banyak… :)).
Ass wr. wb. Pak Ahsan, kalau menurut tata bahasa Jawa sebenarnya tulisan di atas n Megatake Tresno tidaklah tepat karena meski bacanya ‘o’ ada kata2 yang ditulis dengan huruf ‘a’ seperti lara dan loro. Sama2 dibaca o tapi dengan aksen yang berbeda dan artinya pun berbeda. Loro dibaca loro seperti o pada kata o begitu … artinya dua, dan loro/lara yang dibaca seperti o kata kosong artinya sakit. Itu kalau dilihat aturannya pak, tapi kl sekedar untuk nulis saja ya gpp, karena teman2 di antero Nusantara kan juga g tahu semuanya. Barakallah.
Wakakaa… maklum mas, aksen saya dari daerah ngapak, ndeger sama nulis kadang langsung konversi dari o ke a …
itu dah aku update dengan menambahkan translate bahasa indonesia koq