Saya sekarang menjadi bertanya-tanya sejak kapan ketika bulan puasa selesai itu menjadi tradisi lebaran. Sebuah waktu yang membuat orang menjadi sibuk dengan urusan duniawi. Jual beli menjadi sangat sibuk. Hampir semua orang ingin apa-apa yang baru. Sehingga butuh banyak uang untuk ini dan itu.
Baju baru, sandal baru, wajah rumah baru sampai dengan perabot rumah baru. Sibuk sekali dipersiapkan pada menjelang akhir bulam ramadhan.
Padahal menjelang akhir bulan ramadhan adalah butuh waktu dan tenaga yang banyak untuk mendapatkn pahala yang luar biasa banyaknya dengan cara memperbanyak ibadah. Sholat malam, i’tikaf di masjid, baca quran, sholat sunnah, berdzikir, berdoa dan lainnya.
Sungguh sebuah kondisi badan yang luar biasa bisa berbagi waktu antara ibadah banyak-banyak yang membuat lelah badan dengan ngurusi persiapan menyambut lebaran yang juga butuh banyak waktu dan tenaga.
10 hari terakhir emg afdolnya banyak berdiam diri untuk beribadah. Belanjanya pas 20 hari pertama hehehe
Sekarang makin banyak orang yang salah menafsirkan makna hari-hari besar keagamaan ๐ฆ
Setuju, Mas, hari raya tidak harus berarti memboroskan diri untuk membeli barang di luar kebutuhan, melainkan mestinya (kalau menurut saya) memperbanyak ibadah supaya pahalanya bisa penuh dan makna hari kemenangan ini bisa lebih terasa :hehe. Ah, tak terasa Lebaran sebentar lagi, itu berarti saatnya mudik! :hoho.