Hal-hal yang mengusik hati biasanya akan menjadi sebuah judul tulisan dalam websiteku ini. Dan ini tentang suasana kehidupan desa : ingin tampil mewah di hadapan orang lain.
Selama ini aku tinggal di daerah perkotaan yang kecenderungan orangnya lebih mengutamakan mendapat pekerjaan yang lebih baik dibandingkan target hidup lainnya. Apapun akan dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Sekarang lingkungan hidupku sering melintasi daerah pedesaan yang menjadi bagian dari perjalanan sehari-hari. Cerita-cerita baru tentang hidup banyak yang aku baru temukan. Contohnya adalah tentang kecenderungan untuk ingin tampil mewah.
Hampir menjadi warna di semua sisi kehidupan, apapun akan dilakukan untuk tampil mewah. Ada dua hal yang sangat kelihatan pada pola hidup orang-orang di desa pada umumnya yaitu untuk masalah Rumah beserta isinya dan kendaraan.
Bangun Rumah yang bagus dan mentereng.
Sudah bukan tujuan bangun rumah untuk kebutuhan pokok yaitu tempat tinggal, sekarang kalau belum bisa bangun rumah dengan model gedongan, yang bagus modelnya, lengkap perabotannya atau juga kelihatan menterang, orang akan lebih memilih untuk tinggal bersama orang tua atau saudaranya.
Bagun rumah untuk dipuji orang lain
Sudah hal yang sangat umum, orang-orang ketika bercerita tentang rumah seseorang itu pasti yang keren, yang modelnya mewah, yang rumahnya besar, yang perabotannya bagus-bagus. Yang isi rumahnya lengkap.
Nggak pernah ada cerita menjadi pembicaraan orang itu seseorang yang mbangun rumah semampunya untuk cukup dulu berteduh. Mbangun semampunya atau juga dengan cara bertahap. Yang ada orang merasa malu ketika memiliki rumah nggak bagus.
Apa nggak capeknya dobel ya? Nyari uanh banting tulang, dipake buat bikin orang lain terkesan.
Ya gitu deh mba, orientasi dan desain rumah sampai interior dalemnya agar dinilai bagus sama orang lain. Yang orientasinya untuk memenuhi kebutuhan itu jarang sekali kalau di desa.
Btw dari jawa juga yag mba ?
Iya aku & suami org Surabaya.
Oooo surabaya. Kalau saya dari ngapak mba..
Tegal?
Gak cuma di Indonesia kok mas. Di Liberia pun seperti itu. Prestise yang dicari.
Aku kira cuma di Indonedia ajah
Wah, mas febriyan ternyata di LN juga ya. Liberia itu di di mana mas ya.
Gak. Saya di Indonesia kok. Cuma pernah di Liberia. West Africa mas.
Bagi saya yang penting bisa punya tempat yang melindungi dari panas dan hujan yang tidak bocor dan aman ditinggali :huhu. Tapi memang sih, di desa itu masih mementingkan prestise dari sebagus apa rumah yang ditinggali, apalagi untuk kaum perantau, masyarakat sana pasti menganggap kalau rumah para perantau itu pasti bagus-bagus :hehe. Aaaak padahal mereka tidak tahu kalau merantau itu juga artinya membanting tulang dan bersusah-susah di tanah orang, belum tentu bisa bangun rumah istana gedongan… :huhu.
Tapi punya rumah gedongan & mewah memang asyik kayaknya. Saya sendiri belum punya, masih impian, hahaha…
Kalau start dari nol kerasa beratnya mas, harus start dari sudah punya planing dan modal untuk dapet rumah kaya gitu