Tulisan ini aku buat atas kegundahan hatiku yang selama ini bertanya-tanya apa yang dilakukan oleh beberapa orang di kuburan terhadap makam saudara atau sesepuhnya yang di kubur di dalamnya.
Kegundahan hati ini karena ada hal yang ternyata sangat di larang dalam agama islam, tetapi tetap dilakukan oleh orang yang sedang berhajat melakukan sesuatu. Aku yakin banyak yang akan protes dan nggak terima dengan isi tulisan ini karena ketidak setujuanku beribadah di kuburan, apapun bentuknya.
Foto di atas adalah kuburan seorang tokoh desa pada jaman kemerdekaan yang sampai sekarang setiap malam tertentu ada orang yang berdoa di sana sambil membakar kemenyan dan menyiramkan air kembang. Doa yang dilakukan adalah meminta restu akan apa yang sedang dinginkan dan ketakutan jika tidak ngirim doa di sana maka akan terjadi sesuatu yang tidak baik.
Sejarah kijing sampai menjadi tempat keramat dan angker.
Istilh kijing sepertinya hanya aku temukan di daerahku saja, di tempat lain benda seperti dalam foto ini namanya adalah batu nisan tua yang menjadi keramat dan terkesan angker, yang jelas bukan batu nisan biasa.
Awalnya tidak ada masalah dengan batu nisan ini. Hanya sebuah tanda kalau disitu adalah kuburan agar tidak hilang posisinya terutama oleh para ahli waris orang yang meninggal. Jadinya kuburan dibuat bagus dan sesuai dengan kondisi sosialnya. Semakin tinggi tingkat sosialnya makan batu nisan atau kijingnya akan semakin bagus. Semakin sakti seseorang, maka batu nisannya akan semakin angker.
Makin lama, batu nisan akan semakin tua. Mulailah berkembang informasi dan cerita bahwa yang meninggal adalah tokoh penting, punya pengaruh dan endingnya adalah orang yang meninggal itu memiliki sesuatu yang hebat. Baik kemampuan atau peninggalannya. Kemampuan yang ajaib-ajaib, peninggalannya berupa benda-benda seperti pusaka atau juga jimat.
Sehingga orang-orang yang jiwanya penuh dengan keinginan untuk memiliki kemampuan yang hebat akan berlama-lama. Tujuannya agar bisa mewarisi kemampuan sam yang dimiliki oleh orang yang telah meninggal. Dan orang-orang yang penakut akan semakin merasa seram dengan kuburan itu karena takut terjadi sesuatu yang tidak baik atau kualat atau kena karma atau kena bala.
Di sini ada yang hal bertentangan dalam jiwa orang yang mengangkerkan kuburan. Satu sisi dia percaya bahwa kuburan itu bisa mendatangkan kebaikan, satu sisi bisa mendatangkan sesuatu yang buruk. Kondisi seperti ini sudah sama dengan seorang bawahan / hamba. Takut pada atasannya jangan sampai marah tapi juga berharap pada atasannya agar selalu diberi hal-hal yang baik.
Contoh nyata bahwa banyak kuburan itu dijadikan tempat yang angker:
Kuburan-kuburan yang dianggap keramat, orang pun berlaku sangat sopan, sama seperti terhadap orang yang masih hidup. Di sebuah kuburan orang yang dianggap sakti bahkan untuk masuk dan keluar ke area pekuburan harus berjalan merendah.
Banyak orang yang lewat di kuburan yang tua merasa takut terjadi sesuatu yang buruk misalnya kesambet ataupun keselong. Kesambet adalah sakit tidak wajar dadakan karena diganggu oleh sesuatu yang tidak tampak. Keselong adalah hilang tiba-tiba dari tempat tinggal dibawa oleh sesuatu yang tidak tampak. Kesambet dan keselong ini sangat ditakuti oleh orang yang menganggap kuburan itu tempat yang angker.
Apa yang sebenarnya orang lakukan di kuburan ? Mendoakan / berdoa / atau minta didoakan ?
Pertanyaan ini sering diingkari oleh orang-orang yang suka ke kubhran ketika mereka dinasehati kalau berdoa di kuburan itu nggak baik. Mereka selalu berkilah bahwa dikuburan ya mendoakan orang yang di kubur, bukan meminta pada orang yang dikubur. Tapi apakah kenyataanya seperti itu ?
Hal-hal yang dilakukan orang di kuburan itu sudah berkembang menjadi hal yang sangat dilarang oleh agama. Mereka yang putus asa dan malas menjalankan tata cara berdoa yang benar seperti sholat dhuha, sholat tahajud, berdoa di akhir sholat dan lainnya memilih berdoa di kuburan karena merasa lebih yakin akan dikabulkan.
Contoh-contoh doa orang di kuburan yang pernah saya lihat, saya dengar !
Nah di sini ada hal minta restu di kuburan. Di sini sebenarnya minta restu kepada siapa, apakah kepada Tuhan atau kepada yang dikubur. Ketika ditanya pada pra pelakunya ternyata sangat mengerikan.
- Sebuah keluarga yang akan mengadakan hajatan, tak lupa dia datang ke kuburan saudaranya yang dianggap tua untuk minta restu agar acaranya lancar. Percayanya malah nanti kalau nggak minta restu akan terjadi masalah dalam acara yang akan dilakukan.
- Seorang calon kepala desa mau pilihan lurah, dia sowan ke kuburan-kuburan tua yang ada di desanya untuk minta doa restu agar pemilihan lurah yang akan diadakan dia bisa memenangkannya
- Mau mendaptkan jabatan atau pangkat, seorang pegawainsowan ke kuburan tertentu agar keinginannya disampaikan kepada Allah oleh orang yang sudah meninggal. Dia percaya kalau doa orang sudah meninggal itu didengar oleh Allah dari pada kalau dia berdoa sendiri
Perkembangan dikuburan bukan hanya berdoa, tetapi sebagai tempat ibadah yang lain.
Awalnya hanya mengirimkan doa, kemudian minta didoakan, kemudian berdoa sam orang yang dikubur dan akhirnya kuburan menjadi tempar ibadah yang lain sepetri berzikir bahkan sholat dan ibadah yang lain.
Larangan dalam agama islam tentang beribadah dan berdoa di kuburan
Sudah dari awal, islam sebagai agama yang lengkap dan sempurna mengantisipasi
Kondisi sekarang tentang orang yang suka beribadah di kuburan ketika diingatkan
Marah, benci, mengecap sebagai wahabi dan lainnya. Itulah kondisi orang yang dinasehati agar dia jangan berdoa atau beribadah di kuburan.
Merasa lebih mujarab berdoa di kuburan daripada berdoa sendiri dengan tahajud atau sholat hajat
Itulah kenyataanya, lebih percaya dan yakin untuk meminta sesuatu di kuburan dari pada meminta langsung kepasa Allah melalui cara yang diajarkan seperti berdoa ketika sholat tahajud, sholat hajat, berdoa antara adzan dan iqomah dan lainnya.
Alasannya karena satu, merasa doanya lama atau tidak dikabulkan, tidak bersabr dan penginnya instan apa yang diinginkan cepat tercapai.