Baru saja kemarin harinya aku ngobrol dengan seorang nelayan senior di Cilacap tentang adanya bunga wijayakusuma di sebelah selatan pulau nusakambangan yang sering dijadikan orang sebagai tempat meminta kekayaan, pangkat dan jabatan. Esok harinya aku melihat bunga ini ada di depan rumah, tumbuh cukup subur menempel di pohon cengkeh.
Walau sedang musim kemarau, pohon ini masih ijo dan kokoh saja walau sekitarnya untuk tanaman seukuran dia sudah pada klenger layu dan kering. Bahkan berbunga dengan …. bagiku bagus bunganya dengan bentuk yang unik … tapi bagi sebagian orang malah bunga ini diangkerkan karena ada banyak mitos di sana.
Sebuah pemikiran yang terobsesi pada hal dunia bahkan sampai gila harta yang berani melawan adanya Tuhan. Percaya bahwa barang siapa bisa melihat mekarnya kembang wijayakusuma maka keinginannya akan terkabulkan. Tapi di sana juga ada mitos kalau bunga ini mekarnya sangat susah diprediksi, bahkan katanya bisa memilih orang yang bisa melihatnya.
Bagiku bunga ini tak lebihnya seperti bunga biasa yang perlu untuk dilestarikan mengingat susahnya untuk dikembang biakan. Jika tanaman lain berbubga kemudian berbiji dan bisa ditanam, tanaman ini hanya berbunga tanpa bisa diharapkan bijinya bisa untuk dikembangbiakan. Media tanam batang adalah cara tercepat untuk membudidayakab tetapi itupun susah.
Er… di rumah saya di Lombok ada kembang wijayakusuma, mekarnya malam-malam, dan saya sering melihatnya mekar. Ya tapi melihat kembang mekar mah belum bisa bikin kaya ya Mas, kudu banyak usaha, melihat kembang mekar mah cuma buat hati jadi adem :hihi. Kadang namanya cerita itu di luar akal sehat ya Mas, jadi kita kudu pilah-pilih mana yang bisa diterima :hehe.
Gila ya? Ini udah 2015 tp masih aja ada orang menyembah tumbuh2an, hahaha.
Oh ada mba, baru 2 minggui yg lalu aku dapet storynya