Siang saat istirahat dan bosan di tempat kerja, pokoknya asal ngeloyor pergi… asal naik angkot… itung-itung refresh pemandangan mata dan nyari ide. Sampailah di ramainya pasar hewan peliharaan di sudut Jatinegara.
Shock lihat kondisinya… banyaknya jenis hewan kecil, dari yang umum dipelihara sampai yang tidak wajar untuk dimiliki. Aneka jenis ular, kucing, kera, penyu, kelelawar, kampret, cacing, ulat, kelinci, codot, musang, luwak, landak, elang, burung hantu, aneka jenis burung, aneka jenis ikan… laaah banyak…
Tapiiii… yang bikin shock lagi yang seperti ini:
Ah…. silahkan nilai sendri… dn aku sepertinya pengin protes tapi koq ya efeknya nggak ngaruh… hanya mati konyol… lebih bernilai seekor undur-undur dari pada nasehat untuk memperlakukan binatang yang lebih manusiawi… eh hewani…
Sempit… kelaparan… kepanasan… kehausan… ketakutan… tak tau mau hidup atau mati besoknya… tak tau seperti apa nasib besok…
Hanya bisa bertahan hidup agar tak mati mengenaskan dibuang ke tempat sampah. Hanya pasrah terhadap Penciptanya untuk tuannya berlaku baik dan tidak kasar.
Ah sudahlah… aku minum es legen dulu aja… dan terasa air es itu seret di tenggorokan seperti tak rela dia diminum di tempat seperti itu.
Pulang… balik setelah 30 menit ditempat itu… Membawa ingatan sumpeg di kepala… dan ternyata bukan fresh yang saya dapatkan melainkan perasaan dongkol.
kok ga dibeli satu, dirawat, kemudian dikembalikan ke habitatnya
Ckckck, miris. Pantesan saja warga yang di daerah dekat hutan sering di amuk binatang. Mungkin salah satu alasannya takut karena kawan mereka disakiti.