Aku, Purnama dan Senyummu


Malam
Berkabut
Tapi rembulan bisa senyum
Wajah bundar putihnya

Hatiku
Di sana
Ada senyum
Tentang rasa ketika menatap bulan

Tangan menggenggam
Tapi sepi
Kaki melangkah
Tapi sendiri

Hampa banget
Dari dirimu yang jauh di sana
Karena kita menatap bulan itu
Terpisahkan jarak

Inginku
Kamu di sini
Duduk di barudak
Ada kopi dan pisang goreng

Kemudian ada tawa
Sekali-kali cubit
Dan manyunmu
Hingga ceria malam kita

Ah langit itu bersih
Hanya bulan sendirian
Tak ada lagi awan
Itulah hatiku saat ingat kamu

Di langit yang sama
Dalam rasa yang sama

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.