Kemarin adalah waktu yang cukup buatku menyimpan kamera sampai entah kenapa agak gregetan banget melihat stok foto yang juga sudah banyak sekali, tapi belum aku tulis juga. Bukan karena ketemu mba hiyatus sa’diyah, tapi ketemu mas hiatus. 😧
Sebabnya hiatus ternyata dua, ketika sudah punya ide menulis, kurang foto untuk menjeaskan. Kemudian tunda untuk publish. Atau pas mendapatkan foto yang bagus, lagi gak sempet nulis. Kalau kemarin-kemarin seperti jadi walau sudah banyak ide menulis akhirnya gak nulis-nulis.

Seperti foto sunset di atas, ada sebuah kisah yang membuatku sangat tertarik pada sunset itu. Jam 18an biasanaya aku memandangi dua buah tower yang menghiasi langit senja. Ada kisah mendalam dalam suasana itu. Sore, senja, sunset, dua tower… duh syahdu banget. Jadi aku foto dan tulisan ini adalah sisi pengambilan foto sunset itu.

Pas kemarin itu aku gak bisa menikmati sunset dari tempat yang sama. Tapi sunset yang sama aku lihat dari tempat lain. Jadi sunset aku foto pakai kamera hp seadanya. Tetapi kurang luas kayaknya karena nggak bisa menangkap detail langit yang indah. Dan kamera yang sudah aku sediakan di tas bisa aku ambil dan ternyata banyak momen bagus tentang sunset yang bisa aku ambil.

Dan sekali lagi, saya bukan fotografer yang berangkat dari teknik memfoto, tapi dari sebuah cerita. Lupakan dulu soal aturan seperti pencahayaan, rule of third, angle, shutter speed dan lainnya. Pokoknya foto saya itu gak ada ceritanya, tapi cerita saya yang menjadi lengkap dengan foto. 😄
Daaan vakumku kemarin dari fotografi mulai mencairlah sudah. Seperti dulu yang kemana aku bawa kamera kecil siap jepret, sekarang juga begitu. Dengan tambah sedikit pengamanan. Dulu kameraku rusak karena aku kurang menjaga soal lingkungan yang aku datangi, sekarang datang dengan perlengkapan yang lebih baik untul keselamatan kamera.