Sudi dan Dudi, #15 panji bawa pulang Mumun, nenek moyang bangsa kucing!


#novel #novelpendek #halu #opop #nenekmoyangkucing

  1. #1 Kami anak pungut
  2. #2 Kami majikan
  3. #3 Selamat tinggal emak
  4. #4 Santi, janda anak 1
  5. #5 Mencari Dudi
  6. #6 Dudi kecelakan dan meninggal
  7. #7 Panji bawa pulang bety
  8. #8 Anak ayam santi
  9. #9 Kepasar cari ikan asin
  10. #10 Didatangi hantu dudi
  11. #11 Diusir saat kondangan
  12. #12 Santi ngambek
  13. #13 Dudi masih hidup
  14. #14 Santi hamil

Hari ini ada kejadian sangat bikin heboh seisi rumah. Panji bikin ulah lagi. Dia membawa nenek moyang kami, bangsa kucing. Kami awalnya sangat ketakutan, tetapi setelah tau kejadian sebenarnya, kami menjadi lega tapi tetap bingung.

Kejadianya gini, pagi seperti biasa kami habis sarapan bersama nenek, aku pakai nasi dan lauk oseng kangkung. Masih dalam suasana santi ngambek, gak ada senyum-senyumnya dia sudah beberapa hari ini. Maklum dia lagi hamil. Tiba-tiba panji teriak-teriak dari halaman depan. Maaak nenek udah datang! aku dan santi keluar pintu dan kaget banget lihat siapa yang datang,

Dia adalah Singa, nenek moyang kami. Aku dan santi sangat takut melihat muka singa itu. Tapi kok panji bisa kelihatan akrab gitu. Panji bilang jangan takut om, dia gak jahat, baik hati malahan. Kita harus menolongnya.

Pemandangan selanjutnya adalah panji membawa masuk singa itu ke dalam rumah dan diajak makan. Kami masih takut-takut. Untung nenek sedang tidak ada dirumah. Panji yang sejak pagi belum sarapan kemudian menawarkan sedikit nasi dan gorengan tempe sama Singa. Tapi singa itu gak bergeming.

Kemudian kami ngobrol:

Panji: Mak kenalin ini Eyang Uti Mumun, melarikan diri dari kebun binatang. Gak kuat dikejar-kejar sama Eyang Kakung Jaya. eyang uti gak bisa menerima cinta eyang jaya jadi melarikan diri. Tiap hari diteror mulu sama puisi-puisi gombal gitu Mak.

Santi: Owalah, bener banget tuh, jangan sampe menyesal menerima cinta apalagi hanya karena iba. Pokoknya jangan sampai menyesal kaya aku. Cinta tak tak bisa dipaksa. Tapi dari hati yang paling dalam cinta itu akan hadir. Apalagi sampai menyerahkan segalanya sama orang itu… benci benci benci….

Aku kaget santi ngomong gitu. Dia lagi menyesali telah menerima cinta ternyata. Trus siapa ? apakah aku ? waduh gawat ini… lha kejadian indah di atap rumah itu kemarin dia sadar gak sih ?

Panji : Ayo yang uti, kita makan… kami makannya sederhana ala kadarnya saja. Hari ini nenek masak tahu goreng ama tumis kacang ?

Eyang Mumun: Ayok aja lah… dari pada makan ati. mending makan nasi aja lah…

Dan pemandangan itu terjadi. Singa makan tahu goreng. nasi sama tumis kacang. Tapi Santi itu lho, masih sewot sama aku, apakah yang dimaksud penyesalan itu karena telah melakukan hal indah dama aku sehingga dia hamil sekarang ? Waduh…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.