Bencanamu itu Rezekiku, lebih mulia tukang sedot wc, taimu itu rezekiku


Lagi ikut prihatin dengan bencana-bencana besar yang melanda negeri ini. Mulai dari banjir, gempa, pesawat, tanah longsor dan lainnya. Di sana sedang musibah, tapi tempat lain sedang panen uang karena memberitakan bencana tersebut.

Bukan salah informasi bencana tersebut, tetapi adalah monetisasi dari berita mengenai bencana tersebut. Yang pastinya makin besar penghasilan dari berita mengenai bencana, karena orang akan penasaran dan mencari informasi paling update mengenai sebuah bencana.

Kemudian masihkan kolu (lancar tertelan) makanan yang dari duit itu ? Duit yang dihasilkan dari penderitaan orang lain ? Sepertinya ini bencana akhlak yang lebih besar dari pada bencana fisik. Karena orang pelaku monetisasi tersebut sudah hilang empatinya.

Kan bisa bikin berita tersebut tidak tampil iklan / monetisasinya kan ? Bisa banget koq buat berita segmen khusus tanpa monetisasi untuk yang bagian informasi bencana. Itu sih kalau ada perasaan sebagai manusia yak.

Lebih mulia tukan sedot wc, yang menjadikan tai kita sebagai rezeki sama mereka. Itupun kita masih negosiasi alot sekali untuk ongkos sekali sedot wc. Duh…

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.