Kerja jadi software developer itu bagi sebagian orang sangat menyenangkan. Saya termasuk sebagian orang itu. Walaupun nih ya
– gak punya kehidupan : no lep
– gak menikah-menikah
– kemana-mana bawa notbuk
– sering diomelin pak bos untuk kejar dedlen
– gampang kena tipes
– gak perawatan muka
– gak mandi
– gak rajin makan
– gak peka sama orang lain
– gak luwes ngomong
aduh pokoknya yang enggak-enggak pokoknya
Trus efek lain:
– disebelin banyak oran karena susah dihubungi
– diblokir orang karena saking susahnya dihubungi
– dimusuhi orang karena dianggap menyaingi
Sampai yang paling parah dianggap tidak punya perasaan oleh orang terdekat. Melupakan waktu buat keluarga, melupakan waktu buat istirahat, melupakan waktu liburan, melupakan waktu buat pacaran, melupakan waktu buat hal-hal penting seperti mengurus surat, atau hal administrasi lainnya.
Tapi kenapa sedemikian parahnya umumnya programmer koq masih banyak dan sekarang makin banyak yang pengin jadi programmer ?…
Apa semua begitu ?
Perlu diingat, yang namanya programmer itu ada 2. Karena bisa dan karena passion. Yang karena bisa itu hanya sebatas tuntutan pekerjaan saja. Gak ada perintah, ya gak ada pekerjaan. Tipe yang ini masih punya kehidupan. Tapi jangan berharap orang dari tipe ini akan melahirkan hal-hal baru ketika bekerja. Karena dia membuat program hanya berdasar perintah saja bukan karena yang lain. Gak ada surat tugas gak kerja om !!!
Tipe yang kedua, ini yang kehidupannya gak karuan kalau dilihat oleh orang yang hidupnya disiplin waktu. Tapi perlu diingat satu fakta, bahwa semua hal baru dalam dunia informasi, lahir dari orang-orang seperti ini. Tinggal mau diperlakukan kaya apa. Dipaksa untuk jadi orang normal ? ya pasti gak bisa atau dipaksa untuk lebih tertib ? tunggu aja pekerjaan yang diberikan akan hancur satu per satu.