Sampai sekarang, untuk yang masih bermasalah di jalan raya, bisa lolos dari tilang jika ketemu oknum petugas. Tapi nanti saat sudah diberlakukan tilang elektronik, kamu yang punya mobil untuk rental atau dipinjam siap kudu perhitungan banget ketika mobilnya kena tilang.
Sebelumnya ini pendapatku mengenai hal yang sudah ketinggalan jaman:
- Membawa SIM, menurutku menunjukan kartu sim / stnk itu udah jadi hal yang obsolet. Karena apa ? sering juga blunder antara lupa, hilang dan tidak memiliki menjadi bias. Atau juga SIM/stnk palsu.Nanti akan terganti dengan cukup data saja secara nasional, apakah seseorang punya sim yang aktif atau mobilnya sudah beres perpajakannya
- Antri bayar Pajak Mobil. Dengan data penduduk sudah online nasional, rasanya antri bayar pajak itu sudah terlalu manual dan menyusahkan.
Jika kamu menyewakan / meminjamkan mobil:
Nanti tilang elektronik berdasarkan pelanggaran hasil analisa kamera cctv yang terpasang di tempat seperti lampu merah, tol dan lainnya.
sebelum | sesudah |
mobil kena tilang, sopir yang ngurus | tagihan akan jatuh pada pemilik mobil |
bisa nego jika ketemu oknum petugas | cctv gak bisa dinego, paling nanti banding saja |
berkali-kali melanggar lalu lintas, hitung 1x saja | tagihan pelanggaran sesuai jumlah pelanggaran yang dilakukan |
tagihan khusus tilang | bisa di gabungkan borongan dengan saat bayar pajak lainnya |
banyak razia polisi di jalanan | razia lalu lintas akan sedikit, tapi ntah nanti ganti jadi apa |
orang cenderung menghindari polisi lalu lintas | orang makin gak peduli dengan polisi lalu lintas |
Jadi, kalau yang pinjem atau nyewa melanggar, siap-siap saja menagih yak… atau buat yang usaha rental, nanti diberikan data secara realtime oleh POLRI untuk akses data pelanggaran, jadi bisa ditagihkan langsung saat penyewa mobil akan bayar