Pernah liat tukang parkir yang pas kita datang gak ada, trus pas mau pergi tiba-tiba ada yang prit… prit… sambil nunjuk-nunjuk arah dan intinya minta uang parkir! Banyak diulas mengenai hal yang menyebalkan ini. Uangnya sih kecil, tapi caranya yang bikin gak nyaman dan jadinya sangat gak ikhlas. Dosa semua jadinya hanya gara-gara uang senilai seribu sampai duaribu
Trus barusan mengalami, ada satpam sebuah perusahaan yang menyediakan area wifi yang aksesnya beli dengan cara sms dan bisa dipakai di lokasi yang disediakan. Sama satpam yang berjaga di lokasi, gak boleh beli pakai sms, tapai beli sama satpam tersebut untuk akses wifinya. Ada selisih seribu lebih mahal. Satpam tersebut sudah digaji sama perusahaanya, tapi membuat kebijakan sendiri di tempatnya. Kecil tapi cikal bakal penyalah gunaan kewenangan jika posisinya lebih tinggi. Nggak bagus buat perusahaan dan masa depan.
Pernah gak masuk terminal ? masuknya aja udah bayar, eh di dalamnya ada tukang parkirnya lagi. Ini gimana sih, negara ini mahal karena biaya-biaya seperti ini.
Di daerah penghasil sayur cukup besar di jawa tengah, di pasar orang kalau mau jualan sayur keliling pakai motor ditarikin uang, katanya sebagai anggota. Uangnya sebagai jasa pengaturan kenyamanan. Pertanyaanya kondisi gak nyaman ini dibuat oleh siapa ? Sedari dulu kondisi gak nyaman itu oleh preman yang malah bekerja, bisanya minta jatah sama orang lain. Kalau ada orang gak mau dimintai jatah, rasa gak nyaman pertama bisa ditanya deh, itu datang dari siapa ?
Masih banyak lagi contoh biaya yang dibuat oleh orang-orang yang gak kreatif cari uang, dengan modal okol menarik uang dari orang-orang disekitarnya.
Contohnya paguyuban ojek pangkalan, dengan dalih uang anggota, uang kesejahteraan, setoran setiap narik, itu menghidupi siapa sih sebenarnya ?