Masa lalu ketika malam bisa melihat gugusan bintang yang langitnya sangat jernih. Tiduran di atas atap rumah, lihat ke atas ada purnama. Sesekali ada awan melintasi bawah rembulan membentuk lingkaran seperti mata, kemudian melintas kelelawar malam. Kadang suara burung hantu terdengar saling sahut di antara nyanyian suara jangkrik dan belalang malam. Kemudian gemrisik dedauan tertiup angin…
Ah, kopi dan singkong goreng
Di piring yang aku pangku
Menemani melamunku
Mencoba menghitung bintang
Merasakan bintang itu jauhnya berbeda
Seolah mata ini sangat jauh melihat
Dan kopiku habis
Malas untuk turun
Kembali ke bawah ke kenyataan
Aku gak bisa terbang
Besok harus masuk sekolah
Ketemu soal dan pr
Dan sekarang realita, melihat gugusan bintang itu mahal. Harus ke tempat yang sepi, ketempat yang tidak ada peradaban. Gunung, Laut, Hutan, Ngarai. Dan itu kenapa mahal, Ada yang salah dengan peradaban ini,