Butuh sebuah ruang di dalam hati orang tua untuk memberikan perhatian secara psikologis terhadap anak. Nggak cuma materi yang harus dikejar untuk dipenuhi, tetapi sebenarnya adalah kebutuhan kejiwaan yang harus kita utamakan.
Kadang sebagai orang tua kita sudah merasa seneng jika bisa memberikan kebutuhan yang sifatnya materi seperti mainan, baju, sepeda, uang jajan, liburan dan sejenisnya. Tetapi jika anak masih manyun, masih ngambek dan masih sering nggak puas dengan apa yang kita berikan, berarti ada kebutuhannya yang belum kita berikan yaitu kebutuhan secara psikologisnya. Ini memang susah dan terkesan teoritis. Tetapi inilah masalah utama kenapa anak kadang menjadi bandel dan menjadi diluar yang kita harapkan.
Dalam tulisan ini saya akan sharing apa yang aku alami sendiri yaitu ketika si kecil menjadi susah untuk kita bilangin bahwa ada sesuatu yang berbahaya tetapi dia tetap nekad melakukannya. Nanti kesimpulannya hanya satu yaitu sebenarnya dia hanya ingin menunjukan bahwa dia bisa dan butuh pengakuan dari kita.
Itu adalah si kecilku yang sedang berusaha sekuat tenaga untuk naik ke pasir pantai yang tingginya lebih tinggi dari badannya sendiri. Nggak peduli dengan badannya yang menjadi kotor dengan pasir, nggak peduli omelan umminya yang mulai khawatir nanti kalau jatuh ngglundung dan mukanya akan kemasukan pasir atau kelilipan matanya. Tetap memaksa naik ke atas walau berkali-kali mlorot ke bawah.
Sampai ketika dia berhasil naik ke atas, dia cuma menengok dan tersenyum pada aku dan umminya. Dia sangat seneng kalau diapresiasi dengan tepuk tangan atau ucapan bahwa dia bisa. Itu saja yang dia harapkan ketika sampai di atas, nggak ada yang lain.
Hanya pengakuan dari orang tuanya bahwa dia bisa dan mampu untuk menaklukan apa yang menurutnya jadi tantangan. Dan itu hanya salah satu contoh perilaku anak kecil bahwa dia sangat senang untuk diakui. Sangat berharap apa yang dilakukannya itu orang tuanya ngerti dan dia akan selalu melakukan apapun agar mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
Seringnya kita nggak sadar bahwa anak sedang mencari perhatian, jadi kalau kita dapati anak jadi membandel dan susah untuk dibilangin atau dinasehatin itu awalnya pasti dia ingin menunjukan sesuatu pada kita selaku orang tua.
Nah kita harus pintar san bijak saat anak sedang ingin menunjukan eksistensinya, jangan sampai berakhir anak dimarahi karena dia malah nekad melakukan hal yang berbahaya, atau berakhir bencana karena kita biarkan. Penuhilah kebutuhan secepat mungkin untuk dia dihargai dan diakui kemampuannya… itu solusinya !
perjuangan…..
http://jalanberkarisma.wordpress.com/2014/09/28/motogp-sesi-warm-up-diguyur-hujan-pedrosa-jadi-yang-tercepat/